CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Jumat, 16 Mei 2008

DUH PANASNYA BUMI.......

Lingkungan hidup kita yang sangat perlu kita perhatikan adalah salah satunya masalah polusi udara. Udara yang kita rasakan panas saat ini mungkin bagi kita bukanlah suatu masalah yang perlu kita risaukan, tapi dugaan kita ternyata salah. Baru-baru ini, Inter-governmental Panel on Climate Change (IPCC) memublikasikan hasil pengamatan ilmuwan dari berbagai negara. Isinya sangat mengejutkan. Selama tahun 1990-2005, ternyata telah terjadi peningkatan suhu merata di seluruh bagian bumi, antara 0,15 - 0,3ºC. Jika peningkatan suhu itu terus berlanjut, diperkirakan pada tahun 2040 (33 tahun dari sekarang) lapisan es di kutub-kutub bumi akan habis meleleh.
Dan jika bumi masih terus memanas, pada tahun 2050 akan terjadi kekurangan air tawar, sehingga kelaparan pun akan meluas di seantero jagat. Udara akan sangat panas, jutaan orang berebut air dan makanan. Napas tersengal oleh asap dan debu. Rumah-rumah di pesisir terendam air laut. Luapan air laut makin lama makin luas, sehingga akhirnya menelan seluruh pulau. Harta benda akan lenyap, begitu pula nyawa manusia.


DINGINNIN YUK.......

Caranya :

Matikan listrik.
jika tidak digunakan, jangan tinggalkan alat elektronik dalam keadaan standby. Cabut charger telp. genggam dari stop kontak. Meski listrik tak mengeluarkan emisi karbon, pembangkit listrik PLN menggunakan bahan baker fosil penyumbang besar emisi.

Jika terpaksa memakai AC….
Tutup pintu dan jendela selama AC menyala. Atur suhu sejuk secukupnya, sekitar 21-24o C, kalo masih pagi AC mobil bisa diganti udara segar pagi hari kota Bontang.

Jemur pakaian di luar.
Angin dan panas matahari lebih baik ketimbang memakai mesin (dryer) yang
banyak mengeluarkan emisi karbon.

Bersihkan lampu (debu bisa mengurangi tingkat penerangan hingga 5%).

Say no to plastic
Hampir semua sampah plastic menghasilkan gas berbahaya ketika dibakar. Atau Anda juga dapat membantu mengumpulkannya untuk didaur ulang kembali.

Alihkan panas limbah mesin AC untuk mengoperasikan water-heater.

Gunakan timer (untuk AC, microwave, oven, magic jar, dll).

Hemat penggunaan kertas (bahan bakunya berasal dari kayu), kata bahasa ISO paper-less, kalo bukan dokumen penting memfotocopy atau tulis-tulis bisa dibolak-balik kertasnya..

Tanam pohon di lingkungan sekitar Anda.

Gunakan kendaraan umum (untuk mengurangi polusi udara), naik mobil/bus jemputan yang melewati area tempat tinggal kita, disanmping ngirit bahan bakar, wisma gak penuh juga sedikit berpartisipasi “mendinginkan” bumi.

Ganti bohlam lampu ke jenis CFL, sesuai daya listrik.
Meski harganya agak mahal, lampu ini lebih hemat listrik dan awet

DAMPAK - DAMPAK DARI PENCEMARAN UDARA


Beberapa komponen hidrokarbon dari gas buang kendaraan bermotor, seperti polycyclicaromatic hydrocarbons (PAH) pada partikel diesel, diketahui sebagai penyebab kanker, demikian juga benzena dan 1,3-butadiene. CO, yang banyak ditemukan dalam konsentrasi tinggi di perkotaan, diketahui dapat memperburuk penyakit jantung dengan cara mengganggu kapasitas darah dalam mengangkut oksigen.

Penelitian epidemiologi terkini menemukan bahwa partikulat diesel bertanggung jawab terhadap peningkatan gangguan penyakit-penyakit paru-paru dan jantung bahkan di tingkat pencemaran yang relatif rendah (Colville, et al., 2001). Timbal yang digunakan sebagai peningkat oktan dalam bensin bertimbal diketahui sebagai penyebab kerusakan susunan syaraf dan menurunkan tingkat kecerdasan (IQ). Pajanan timbal jangka panjang menunjukkan pada setiap peningkatan 10 sampai 20 µg/dl timbal darah berhubungan dengan kehilangan IQ dua setengah poin (EPAQS, 1998).

Dalam studi-studi laboratorium, sudah sejak lama diketahui bahwa SO2 menyebabkan batuk pada pajanan konsentrasi tinggi dalam jangka pendek, terutama terhadap mereka yang menderita asma.

Pencemar udara dari jalan raya sebagai penyebab gangguan kesehatan di perkotaan negara maju saat ini adalah NO2 (Colville et al., 2001). Keterkaitan antara NO2 dengan kesehatan masyarakat termasuk peningkatan total angka kematian karena penyakit jantung, kematian bayi, kunjungan pengidap asma di unit gawat darurat, dan perawatan penyakit paru di rumah sakit. NO2, bersama dengan volatile organic compounds (VOCs) merupakan komponen penyebab munculnya ozone (O3) dan pencemar fotokimia lainnya (Sillman, 1999). O3 telah diketahui memperparah gejala asma, selain juga dapat merusak pertanian.

Beberapa dampak dari pencemaran udara dapat dijabarkan sebagi berikut :
  1. Dampak Pencemaran Udara Terhadap Kesehatan
    Telah lebih dari dua dasawarsa ini penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan gangguan saluran pernafasan lain selalu menduduki peringkat pertama dari 10 penyakit terbanyak yang dilaporkan oleh pusat-pusat pelayanan kesehatan masyarakat seperti: Puskesmas, Klinik, dan Rumah Sakit. Diketahui bahwa penyebab terjadinya ISPA dan penyakit gangguan saluran pernapasan lain adalah: rendahnya kualitas udara di dalam rumah dan atau di luar rumah baik secara biologis, fisik, maupun kimia.
  2. Dampak Pencemaran Udara Terhadap Tumbuhan
    Di dalam lingkungan perkotaan terdapat berbagai macam tumbuhan yang dapat ditemukan di taman-taman kota, di pinggir jalan, di taman-taman perumahan, dan bagian-bagian lainnya. Saat ini, ditemukan keanekaragaman spesies yang lebih besar meskipun terancam punah akibat polusi terutama yang dihasilkan dari kendaraan bermotor.
  3. Dampak Pencemaran Udara Terhadap Bangunan
    Kadar sulfur dioksida yang tinggi di udara telah diketahui dapat mengakibatkan kerusakan bangunan. Namun meskipun kadar SO2 rendah, kerusakan bangunan masih terjadi. Hal ini dapat diakibatkan meningkatnya konsentrasi ozon dan nitrogen di dalam lingkungan perkotaan. Percobaan-percobaan yang dilakukan telah memperlihatkan bahwa campuran pencemar-pencemar seperti ozon, nitrogen dioksida dan sulfur merusak batu lebih cepat dibandingkan dengan satu persatu pencemar tersebut.
  4. Biaya Ekonomi Akibat Pencemaran Udara
    Perhitungan nilai ekonomi dari dampak polusi udara terhadap kesehatan hanya dapat tersedia untuk Jakarta. Metoda perhitungan dilakukan dengan melakukan estimasi terhadap kondisi dari penduduk yang tinggal di daerah tertentu dan tingkat polusi udara yang melebihi batas kualitas udara ambien di daerah tersebut.
  5. Dampak Pencemaran Udara terhadap Pemanasan Global
    Pemanasan global merupakan peningkatan secara gradual dari suhu permukaan bumi yang sebagian disebabkan oleh emisi dari zat-zat penecmar seperti karbondioksida (CO2), metan (CH4) dan oksida nitrat (N2O), serta bertanggungjawab terhadap perubahan dalam pola cuaca global. Karbondioksida dan zat pencemar lanilla berkumpul di atmosfer membentuk lapisan yang tebal menghalangi panas matahari dan menyebabkan pemanasan planet dengan efek gas rumah kaca.


0 komentar: